Wakil Presiden Republik Indonesia, Bapak Gibran Rakabuming Raka, meninjau langsung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 14 Jakarta pada hari Selasa, 25 November 2025. Kunjungan ini memiliki arti penting karena bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional dan dilaksanakan hanya sehari setelah Wapres Gibran kembali dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan.

Penegasan
Komitmen Pemerintah terhadap Gizi Pelajar
Peninjauan
ini menegaskan komitmen serius pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan
pendidikan melalui pemenuhan gizi peserta didik. Sebagaimana yang disampaikan
oleh Wapres Gibran dalam forum internasional KTT G20, Program MBG diposisikan
sebagai investasi jangka panjang bagi pembentukan generasi Indonesia yang
unggul.
"Bagi
Indonesia, ketahanan pangan bukan hanya agenda ekonomi, tetapi kebutuhan
mendasar bagi rakyat kami. Karena itu, Presiden Indonesia berfokus pada
ketahanan pangan dan penyediaan makanan bergizi gratis bagi 80 juta pelajar dan
ibu hamil sebagai investasi strategis," ujar Wapres Gibran dalam sesi
Pleno ke-2 KTT G20 2025.
Interaksi
dan Apresiasi di Sekolah
Setibanya
di SMAN 14 Jakarta, Wapres Gibran disambut oleh para guru sebelum mengunjungi
ruang kelas dan meninjau langsung menu MBG yang disajikan. Menu yang tersedia
pada hari itu mencakup nasi kuning, lauk berprotein, sayuran, dan buah segar.
Wapres
Gibran juga berinteraksi langsung dengan para siswa yang tengah bersiap
menghadapi ujian. Ia menanyakan perihal menu yang disajikan:
"Menu hari ini apa? Enak? Yuk dimakan sampai habis biar makin
fokus belajarnya," katanya.
Memanfaatkan momentum Hari Guru Nasional, Wapres Gibran turut menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh tenaga pendidik atas dedikasi mereka dalam membina dan mencetak generasi penerus bangsa.

Pemerintah menaruh harapan besar agar
Program MBG dapat memberikan dampak nyata pada berbagai aspek bagi siswa,
termasuk:
Peningkatan daya konsentrasi belajar.
Peningkatan kesehatan fisik.
Peningkatan prestasi akademik dan
non-akademik.
Kunjungan ini juga menjadi penegasan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan keluarga merupakan kunci utama dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan berkarakter.

Posting Komentar